DARI KELUARGA KITA SELAMATKAN INDONESIA


Menyongsong hari pertama masuk sekolah, pada pekan kedua Juli 2023 para orang tua murid SD Unggulan Aisyiyah Bantul diundang menghadiri acara penyerahan anak-anak dari orang tua kepada sekolah. Pada kegiatan ini, panitia seksi acara ndawuhi  penulis mewakili para orang tua matur menyerahkan anak-anak kami, untuk dididik oleh SD Unggulan Aisyiyah Bantul.

Spontan penulis merangkai hal-hal yang perlu disampaikan kepada pihak sekolah, mewakili para orang tua murid. Salah satu yang penulis sampaikan di acara itu adalah mengajak semua orang tua murid untuk menyamakan persepsi, menjadikan SD Unggulan Aisyiyah sebagai mitra terbaik yang dilibatkan dalam mendidik anak-anak kami.

Dalam benak penulis, bagaimanapun hebatnya layanan pendidikan sebuah sekolah, hendaknya orang tua tidak menganggapnya sebagai industri jasa layanan pendidikan. Jangan sampai orang tua memilih sebuah sekolah untuk anaknya, seperti orang yang menjahitkan baju.

Menyerahkan anak untuk bersekolah, hendaknya disertai kesadaran bahwa kita telah menunjuk mitra yang layanan pendidikannya dinilai cocok untuk berkolaborasi dengan pola pendidikan yang dibangun di keluarga kita. Maka untuk mencapai keberhasilan pendidikan anak-anak kita, iklim yang dibangun di keluarga kita harus seiring sejalan dengan proses yang berlangsung di sekolah.

Sekolah tentu membuat serangkaian program untuk mendidik anak-anak yang telah diserahkan oleh orang tua. Namun demikian, sekolah memiliki keterbatasan terutama dalam membentuk kebiasaan yang baik, pada ranah ini butuh peran serta orang tua dan lingkungan keluarga si anak.

Program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Kemdikdasmen tentu menyadari bahwa keberhasilan mencapai tujuan pendidikan ditunjukkan dengan adanya perubahan perilaku yang lebih baik. Maka, perkara membentuk anak-anak kita agar memiliki kebiasaan baik, menjadi perhatian Mendikdasmen Abdul Mu’ti sejak awal masa jabatannya.

Pak Mu’ti mengusungnya dalam Program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Melalui program ini, Pak Mu’ti menyadarkan keluarga di Indonesia untuk berperan mendukung proses pendidikan anaknya melalui pembiasaan perilaku yang baik.

Kemdikdasmen meyakini, melalui 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dapat terbentuk generasi penerus yang tangguh secara mental, emosional, dan sosial. Program ini memuat tujuh kebiasaan utama yang penting bagi anak yaitu bangun pagi, taat beribadah, rajin olahraga, gemar belajar, makan makanan sehat bergizi, aktif bermasyarakat, serta istirahat yang cukup.

Penulis mengutip elaborasi versi Kemdikdasmen atas 7 kebiasaan itu. Pertama, bangun pagi mengajarkan anak untuk menghargai waktu, disiplin, dan memulai hari dengan energi positif. Dalam perspektif kesehatan, bangun pagi selaras dengan ritme tubuh alami, sehingga mendukung kesehatan fisik dan mental. Anak yang terbiasa bangun pagi cenderung lebih produktif dan memiliki fokus lebih baik dalam aktivitas harian.

Kedua, taat beribadah bukan hanya tentang menjalankan ritual keagamaan, tetapi juga memperkuat nilai-nilai moral dan spiritual. Anak-anak yang taat beribadah diajarkan untuk memiliki kedekatan dengan Tuhan, serta mengembangkan empati, rasa syukur, dan tanggung jawab sosial. Taat beribadah membantu membentuk karakter yang religius dan berintegritas.

Ketiga, rajin berolahraga membentuk tubuh yang sehat dan mental yang tangguh. Melakukan olahraga secara rutin tidak hanya meningkatkan kebugaran, tetapi juga melatih kedisiplinan dan ketangguhan anak. Anak yang aktif secara fisik juga cenderung memiliki suasana hati yang lebih stabil dan kemampuan untuk mengelola stres dengan baik.

Keempat, gemar belajar tidak hanya tentang menguasai pengetahuan, tetapi juga membangun karakter pembelajar sepanjang hayat. Anak-anak diajak untuk mengembangkan rasa ingin tahu, kemampuan berpikir kritis, dan kreativitas. Kebiasaan ini membantu mereka menjadi pribadi yang mandiri, adaptif, dan mampu menghadapi tantangan global.

Kelima, pola makan yang sehat dan bergizi mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Selain memberikan energi yang cukup untuk aktivitas harian, konsumsi makanan sehat juga berpengaruh pada keseimbangan emosi dan konsentrasi belajar. Melalui kebiasaan ini, anak-anak diajarkan untuk menjaga kesehatan tubuh sebagai bentuk penghormatan terhadap diri sendiri.

Keenam, terlibat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan mengajarkan anak tentang nilai-nilai kebersamaan, toleransi, dan gotong royong. Dengan aktif bermasyarakat, anak-anak belajar memahami peran mereka sebagai bagian dari komunitas yang lebih besar dan membangun rasa tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.

Ketujuh, istirahat yang cukup adalah kunci untuk menjaga keseimbangan fisik dan mental. Anak yang memiliki waktu tidur yang baik cenderung lebih segar, fokus, dan kreatif. Kebiasaan ini juga mengajarkan anak untuk menghargai kebutuhan tubuh akan pemulihan setelah aktivitas yang padat.

Dari Rumah Siapkan Pemimpin Hebat

Melalui 7 kebiasaan Anak Indonesia Hebat, sejatinya Pak Mu’ti mengajak setiap keluarga bersama sekolah menyiapkan anak-anak menjadi pribadi yang bertanggungjawab kepada dirinya sendiri dan orang lain. Anak dibiasakan menempa diri secara berimbang, sehingga memiliki disiplin tinggi, berkesadaran ruhani/taqwa, ditunjang ragawi bugar dan sehat, maka kecerdasan dan potensi dirinya berkembang dengan baik, sehingga bermanfaat bagi masyarakat.

Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang dibangun adalah tanggung jawabnya, baik kepada diri sendiri, Tuhan, dan masyarakat, sebuah kombinasi kecerdasan yang komplit. Maka penulis menangkap tujuan sesungguhnya dari Program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat adalah membentuk anak-anak kita sebagai pribadi bertanggungjawab yang bermanfaat.

Harapannya, anak akan tumbuh menjadi seseorang yang berguna bagi siapa pun di sekelilingnya. Pak Mu’ti sedang mendorong anak Indonesia membentuk jiwa kepemimpinan dalam dirinya, dengan menjadi pribadi yang bermanfaat dan menginspirasi orang lain dalam kebajikan.

Menjadi pribadi yang bermanfaat merupakan modal dasar seorang pemimpin hebat. Landasan teologi nampaknya digunakan Pak Mu’ti,  salah satu perintah Rasulullah saw kepada umatnya khoirunnaas anfa’uhum linnaas “sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”

Melalui Program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, kita sedang membentuk generasi yang siap memberikan manfaat bagi orang lain. Bukan pribadi yang hanya mencari manfaat dari orang alias pintar memanfaatkan orang lain.

Pribadi dengan karakter demikian akan tampil sebagai pemimpin yang baik di masa depan. Karakter pribadi demikian adalah bagian dari implementasi konsep Islam yang penuh cinta, yaitu memberi.

Apabila semua keluarga di Indonesia menerapkan 7 kebiasaan hebat untuk mendidik anaknya, maka Indonesia penuh dengan pribadi bermanfaat yang selalu memberi nilai positif di tengah masyarakat dalam kapasitas masing-masing. Dampak positifnya, Indonesia akan menjadi bangsa yang produktif dan maju.

Kualitas masyarakat yang demikian, menjadi media yang baik bagi tumbuh suburnya bibit-bibit pemimpin terbaik bagi bangsanya. Pemimpin hebat berintegritas yang mampu mengkomplementasikan semua potensi yang dikelolanya secara optimal, dalam nafas kolaborasi di tengah keberagaman bangsanya.

 

Saatnya Beraksi

Keluarga merupakan entitas terkecil dari masyarakat. Anak-anak yang dididik oleh keluarganya dengan kebiasaan yang baik, akan terbentuk sebagai pribadi yang bermanfaat.

Sebaliknya, keluarga dapat berkontribusi menimbulkan keresahan masyarakat apabila anak-anaknya tumbuh menjadi pribadi yang penuh masalah. Maka partisipasi keluarga dalam proses mendidik anak bangsa sangatlah utama.

Pondasi kebiasaan baik yang ditanamkan dari keluarga sangat menunjang pendidikan anak-anak kita. Dibayar berapapun, sekolah tidak akan mampu membentuk anak Indonesia berkarakter pembelajar sepanjang hayat, apabila di rumah diberi contoh oleh orang tuanya nonton sinetron dari lepas magrib hingga menjelang tidur.

Kemdikdasmen dengan program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat adalah stimulus bagi keluarga di Indonesia untuk berubah, bergerak, beraksi, berperan nyata dalam pendidikan anak-anaknya. Insya Allah, dari keluarga kita selamatkan Indonesia. 


Telah tayang di KR Jogja pada Minggu, 22 Desember 2024 | 13:39 WIB

Pada link https://www.krjogja.com/pendidikan/1245448575/dari-keluarga-kita-selamatkan-indonesia 

Komentar