![]() |
Setelah menempuh perjalanan sekitar 3 jam, sampailah Aku di Dusun Sumilir. Pertama Aku mencari parkiran. Ayah mengarahkan mobil menuju tempat parkir mengikuti rambu petunjuk.
Kemudian Aku membeli tiket untuk 4 orang. Saat mengantri masuk, rupanya di Dusun Sumilir tidak boleh membawa makanan dan minuman, sehingga harus ditinggal di meja Pak Satpam.
Setelah masuk, Aku melewati lorong yang penuh dengan tanaman dan hiasan yang sangat bagus. Kemudian melewati banyak restoran, untuk menuju ke wahana pertama yaitu perosotan pelangi.
Ternyata pintu masuknya harus naik tinggi banget, akhirnya setelah capek berjalan naik, sampailah Aku di atas. Dari bawah ke atas rupanya tinggi banget, kemudian Aku persiapan untuk meluncur.
Giliran pertama meluncur adalah ibuku, karena sampai di bawah akan merekam Aku, adik, dan ayah saat meluncur. Pada saat akan meluncur, perasaanku deg-deg-an.
Saat hampir sampai di bawah Aku meluncur sangat cepat, hingga muka dan badanku terdorong angin yang sangat kuat. Setelah menikmati wahana perosotan pelangi, aku berjalan melihat deretan orang-orang yang berjualan.
![]() |
Saat Aku meluncur di perosotan pelangi |
Kemudian Aku melihat wahana rumah hantu. Karena ingin tahu, Aku masuk ke rumah hantu, ternyata isinya hanya hantu palsu.
Aku masuk ke rumah hantu bareng rombongan ibu-ibu. Di dalam rumah hantu mereka teriak-teriak ketakutan.
Kemudian kulanjutkan perjalanan menikmati Dusun Sumilir, hingga menemukan wahana yang bernama gocart. Aku tertarik untuk mencobanya, ternyata seru juga.
![]() |
Dik Farras meluncur di jalur kuning |
Perasaanku deg-deg-an karena Aku menabrak pembatas dan ditabrak orang lain juga. Ok, karena adikku tidak mau naik gocart, dia-pun memilih mencoba wahana naik kuda.
Selanjutkan Aku kembali berjalan hingga sampai ke hutan angon. Di wahana ini Aku bisa memberi makan hewan.
Sebelum masuk, Aku membeli wortel untuk makanan rusa, kelinci, dan kambing. Adikku membeli jagung untuk memberi makan ayam dan burung.
Setelah puas bermain di hutan angon, Aku mencoba naik gondola/perahu dayung. Aku oleh pendayung diajak muter sungai.
Ada fotografer yang memfotoku saat naik perahu di beberapa tempat yang menarik. Setelah naik gondola, Aku merasa capek. Ini wahana terakhir di Dusun Sumilir yang kunaiki.
![]() |
Aku naik perahu bersama adik, ibu, dan ayah |
Sebelum keluar dari Dusun Sumilir, Aku mengambil foto-foto hasil jepretan Pak Fotografer. Menjelang azan dhuhur Aku meninggalkan Dusun Sumilir.
Ayah mengemudi ke arah Semarang untuk mencari masjid. Alhamdulillah pas azan Dhuhur Aku tiba di masjid yang besar dan megah milik PT Apac Inti Corpora.
Aku mengikuti sholat jamaah bersama karyawan perusahaan. Kemudian perjalanan dilanjutkan menuju Diaryland on The Valley di Bawen.
=bersambung=
Ara/3B-Said/SDUA - 30 Desember 2023
Note :
Tulisan ini oleh ayah telah diedit ala kadarnya dari versi aslinya, untuk memberi wawasan Ara cara menulis yang baik
Komentar
Posting Komentar